Tanggapan Para Artis dan Pemipin Dunia Terkait Aksi 4/11



artis dan pemimpin dunia


Tanggapan beberapa artis, aktor dan pemimpin dunia terkait aksi 4/11 tentu menarik bagi beberapa kalangan, terutama fans-fans mereka di berbagai tempat di tanah air. Lalu bagaimana tanggapan mereka? Simak tulisan berikut ini;

Mungkin ada yang pernah nonton Zootopia? Salah satu hal menarik dari kekuatan prejudais digambarkan apik di kartun ini. Si rubah itu, ketika ia mau jadi baik, justru di-bully, "Ah, namanya rubah ya akan selalu licik dan akan tetap predator!" Maka dia pun berpikir, "Oh gitu, jadi kalian memang mau melihatku sebagai predator licik? Baikah, mulai sekarang aku akan jadi licik" Dan dimualilah karir si rubah penipu, meski dalam hati ia ingin berubah, tapi masyarakat sudah melabelinya, dan ia tidak bisa keluar dari label itu.

Lalu kita kembali ke dunia nyata. Sejak berhari-hari sebelum demonstrasi itu, sudah berulang kali dikatakan, ini akan damai! Tidak ada anarkisme! Mengagumkan, komitmen itu kelaur dari (salah satunya) organisasi yang digambarkan di media Dejekardehmpos suka bekeliaran ngamuk di jalan. Tapi sejak ada inisiasi aksi juga, sudah muncul penghakiman ; ini akan rusuh, ini tujuannya menjatuhkan presiden, bahkan ini bisa awal dari kejadian Syiria (perang sipil, really bro? really?....).
Tapi beda dengan si rubah di Zootopia, toh massa segitu banyaknya mayoritas bisa menahan diri. Pemipinnya (yang harus jadi basis penilaian kita) dengan jelas menengangkan mereka bahkan ketika mulai muncul riak. Saya tidak tahu, apakah mereka yang ramalannya sampai ke Syiria dan Kudeta itu bersyukur atau kecewa akan hal ini. 

Jadi saya mendukung aksi itu? Tidak juga ; mereka tidak butuh dukungan moril dari seorang bermoral welek dan doa dari seorang pendosa, apalgi duit dari jomblo kere. Saya hanya ingin bicara tentang film Zootopia dan adegan kekautan prejudaisnya. Karena itu juga terjadi di sisi lain dari isu ini. Bila pesan demonstrasi ini ternyata berubah menjadi semacam kebencian rasial dan sektarian, maka efeknya pun sama dengan katakanlah etnis Tionghoa negeri ini. Seperti rubah yang menarik diri sebab dihadang benci, mungkin begitu pulalah mereka. Ketika wakil mereka mencoba masuk ranah politik, ternyata seolah menerima jawaban "kalian akan tetap jadi orang luar di negeri milik pribumi ini" Tentu akan tertoreh luka di ingat kolektif mereka, luka di atas luka-luka lama yang bahkan belum sembuh.

Itu bila pesan demonstrasi kemarin itu jadi terdistorsi dan berubah dari tuntutan penegakan hukum bagi pelecahan agama menjadi ekspresi anti etnis atau agama tertentu. Apakah pesan demonstrasi ini bisa terdistorsi? Ssangat mungkin! Dengarlah apa yang media-media nganu milik katakan tentang dmeonstrasi itu. Sebuah tv dari Australia menggambarkannya demikian "Gubernur yang Kristen dan etnis Cina didemo karena ia mengutip al-Qur'an ketika berbicara dengan lawannya" Whutttt? itu ekpresi saya ketika melihat tayangan itu. Anjing adalah hewan najis! Sisa-sias pencernaan! Para penjual berita ini betul-betul perlu makan burjo basi sekali-kali. (Ketika bicra si reporter memakai jilbab darurat, pesannya tak terucapnnya kira-kira; ini betul-betul Islam garis keras, liat sya mesti pake jilbab biar gak diapa apain...)

Jadi apa yang sebenarnya hendak saya sampaikan? Pertama-tama saya cuma cari perhatian, bicarain isu hangat biar dia, iya dia, me-like status ini. Kedua, saya cuma mau bilang, apapun sikapmu pada demonstrasi itu, siapapun politisi idolamu, entah kau pasukan nasi bungkus salah satu cagub, atau cuma manusia kruang kerjaan yang punya akses ke internet.... atau kau seorang pemilik media mainstream yang mengais duit dari kejadian-kejadian seperti ini ; Tolonglah dirimu dan anak bangsa yang lain, jangan distorsi pesan-pesan aksi itu! Jagan ditafsirkan jadi kebencian rasial atau sektarian..... bahkan bila kau melihat ada unsur itu, itu hanya polusi di sekitar isu yang mereka sampaikan. 

Lalu mari kita tarik lebih jauh; mungkin saatnya untuk berhenti membawa ucapan siapapun ke penafsirannya yang paling negatif. Jika si anu bilang ini, janganlah langsung dibalas ; oh kau menghina Islam ya? jika si anu bilang ini; janganlah langsung dihukumi ; oh dasar rasis! anti persatuan! garis keras! 

Well, tulisan ini jelas hanya curhat seorang pengecut yang takut liat darah.... sama sekali bukan tulisan pemimpin dunia atau pun artis.
Lalu apa tanggapan mereka soal aksi 4/11 kemarin? Tentu tanggapan mereka akan sangat menarik, kami dari VoN pun sangat ingin mengetahuinya. Namun sayang sekali belum ada yang bisa mewawancarai mereka.Ohya, gambar di atas tidak ada hubungannya dengan artikel, maaf ya..

Share on Google Plus

About apaaja

Menulis untuk melawan lapar.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar